Senin, 18 Juni 2012
lippi:ragukan kejujuran spanyol
Hanya memetik dua poin hasil dua kali bermain imbang 1-1 melawan Spanyol dan Kroasia, peluang Italia untuk meraih tiket melaju ke babak perempat final Euro 2012 boleh dibilang berada di ujung tanduk. Pasalnya, nasib Gli Azzurri sangat ditentukan dari hasil pertandingan lainnya.
Sesuai dengan jadwal, matchday ketiga penyisihan Grup C antara Italia dan Republik Irlandia yang digelar di Municipal Stadium, Poznan, Senin (18/6) malam waktu setempat atau Selasa (19/6) dinihari WIB akan berlangsung serentak dengan partai antara La Furia Roja dan The Blazers di PGE Arena, Gdansk.
Melihat komposisi klasemen, guna membuka peluang lolos, Italia yang baru mengumpulkan 2 poin wajib meraih kemenangan atas Robbie Keane dkk. Meski demikian, andaikata Andrea Pirlo dkk mampu memetik tiga poin, jika hasil laga antara Spanyol dan Kroasia berakhir imbang 2-2, maka Italia tetap akan tersingkir karena kalah head-to-head dengan kedua negara tersebut.
Karena itulah muncul spekulasi jika Spanyol dan Kroasia bakal “bermain mata” untuk mendepak Italia. Sesuatu yang kini menjadi pusat perhatian media massa, baik di Spanyol maupun Italia. Tak kurang dari pelatih Vicente del Bosque yang memberi jaminan atau garansi pada koleganya Cesare Prandelli, jika Xavi Hernandez dkk tidak akan melakukan kesepakatan rahasia dengan Luka Modric dkk (Baca: Spanyol Tak Akan Sekongkol).
Namun, beda halnya dengan penilaian mantan pelatih Italia yang sukses mengantarkan Gli Azzurri meraih gelar juara dunia 2006, Marcello Lippi. Mantan arsitek Juventus berusia 64 tahun ini mempertanyakan kejujuran persepakbolaan Spanyol.
Lippi mendasarkan penilaiannya pada peristiwa yang terjadi di hari terakhir kompetisi La Liga di musim lalu yang membuat Villarreal terdegradasi secara dramatis (Baca: Granada Sengaja Mengalah?).
“Tanyakan pada Villarreal jika persepakbolaan Spanyol benar-benar jujur (bersih). Saya tahu jika Villarreal terdegradasi karena dua tim lainnya telah menyepakati hasil yang menguntungkan bagi mereka,” ujar Lippi menunjuk hasil laga antara Rayo Vallecano dan Granada dimana gol telat yang dicetak Raul Tamudo menyelamatkan kedua klub menyusul terjadinya gol Radamel Falcao ke gawang Villarreal.
“Sebelum pertandingan, tim selalu berkata kami akan bermain dengan target meraih kemenangan. Tapi, setelah di lapangan, mereka selalu termotivasi oleh kepentingannya masing-masing. Mereka akan berusaha mendaptkan hasil yang mereka suka (kehendaki),” tegas Lippi yang kini menjadi pelatih klub elite Cina, Guangzhou Evergrande FC.(MEG/Football Italia)
sumber:liputan6.com
Label:
video
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar